Kali ini saya akan membahas materi tentang penduduk. Apa sih yang dimaksud dengan penduduk ? oke secara umum penduduk itu artinya orang atau sekelompok orang yang mendiami suatu tempat tertentu, skalanya bisa rt , rw, desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, negara, kawasan regional bahkan sampai dunia. Sedangkan apa yang dimaksud dengan masyarakat ? Masyarakat adalah sejumlah manusia atau individu dalam jumlah yang relatif banyak dan diantara mereka punya ikatan kebudayaan yang mereka anggap sama.
PERKEMBANGAN PENDUDUK DUNIA
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah populasi manusia yang bisa terjadi sewaktu waktu dan biasanya menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Disini saya akan memberikan contoh tabel dalam bentuk gambar yang saya kutip dari world population data sheet
Jika kalian perhatikan tabel diatas, maka kalian akan menemukan adanya peningkatan jumlah penduduk didunia. Begitu juga dengan penggadaan penduduk didunia. Perhatikan tabel dibawah ini

FAKTOR FAKTOR DEMOGRAFI
Demografi adalah rincian yang berkaitan dengan penduduk, seperti kematian, kelahiran, perkawinan, migrasi dll. Dibawah ini akan saya jabarkan beberapa faktor dari demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.
1. Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda tanda kehidupan manusia secara permanen dan sifatnya adalah mengurangi jumlah penduduk karena kematian itu sendiri. Jumlah banyaknya kematian bisa dipengaruhi oleh 2 faktor dibawah ini:
a. Pro mortalitas (Faktor pendukung kematian)
Pro moralitas adalah faktor yang mengakibatkan meningkatnya jumlah kematian. Contohnya: Sering terjadinya bencana alam, fasilitas kesehatan yang kurang layak, banyaknya remaja yang depresi sehingga meningkatnya angka kematian karena bunuh diri, serta tindakan kriminal seperti pembunuhan dan lain sebagainya.
b. Anti Mortalitas (Faktor penghambat kematian)
Anti Mortalitas adalah kebalikan dari pro mortalitas, yaitu faktor yang menghambat jumlah angka kematian. Contohnya: Adanya kesadaran didalam diri masyarakat akan pentingnya kesehatan, adanya ajaran dalam agama yang melarang tindakan bunuh diri, fasilitas kesehatan yang memadai, dan lain sebagainya.
2. Kelahiran
Kelahiran atau natalitas sifatnya menambah jumlah penduduk. Berikut adalah beberapa faktor dari kelahiran:
a. Pro Natalitas (Faktor penunjang kelahiran)
Adanya anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki
Perkawinan usia muda
Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki laki, sehingga jika belum mempunyai anak laki laki, maka orang akan ingin mempunyai anak lagi
b. Anti Natalitas (Faktor Penunda Kelahiran)
Adanya program KB (Keluarga Berencana)
Adanya pembatasan umur minimal 19 tahun untuk menikah
Terbatasnya tunjangan pegawai negeri untuk anak maksimal 2 orang
3. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain. Faktor - faktor terjadinya migrasi
a. Sumber daya alam didaerah asal yang terbatas
b. Potensi ekonomi di tempat tujuan migrasi
c. Lingkungan sosial budaya, dan lain sebagainya.
RUMUS TINGKAT KEMATIAN KASAR

CDR = CRUD DEATH RATE (Angka Kematian Kasar)
D = Jumlah kematian (Death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
RUMUS TINGKAT KEMATIAN KHUSUS
ASDRx = Dx / Px * K
ASDRx = Angka kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan Konstan 1000
ANGKA KELAHIRAN
1. Angka Kelahiran Kasar
Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) adalah jumlah lahirnya bayi di tiap 1000 penduduk pertahunnya.
CBR = L / P * 1000
CBR = Angka kelahiran kasar
L = Jumlah kelahiran selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
2. Angka Kelahiran Umum
Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate ( GFR ) banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita pada usia 15 - 49 tahun pada pertengahan tahun.
GFR = L / W(15-49) * 1000
L = Banyaknya kelahiran selama satu tahun
W = Banyaknya penduduk wanita yang berusia 15 - 49 tahun
3. Angka Kelahiran Khusus
Angka kelahiran khusus atau age spesific birth rate adalah banyaknya bayi yang lahir tiap 1000 wanita pada usia tertentu dalam waktu 1 tahun.
ASBR = Lx / Bx * 1000
ASBR = Angka kelahiran dari wanita pada usia tertentu
Lx = Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok usia tertentu
Px = Jumlah kelompok usia pada usia tertentu
MIGRASI
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. (Sumber: wikipedia)
Migrasi dibagi menjadi dua, ada migrasi Internasional dan nasional.
1. Migrasi Internasional
a. Imigrasi = Masuknya penduduk ke suatu negara
b. Emigrasi = Keluarnya penduduk ke negara lain
c. Remigrasi = Kembalinya penduduk ke negara asalnya
2. Migrasi Nasional
a. Urbanisasi = Perpindahan penduduk dari desa ke kota
b. Transmigrasi = Perpindahan penduduk dari pulau ke pulau
c. Ruralisasi = Perpindahan penduduk dari kota ke desa
d. Evakuasi = Perpindahan penduduk dari tempat yang kurang aman ke tempat yang lebih aman
PROSES MIGRASI
Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang/ penduduk pun yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan hidupnyaProses migrasi pun punya cara yaitu:
Proses migrasi ia menetap disuatu wilayah
Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya
Hanya sekedar berlibur diwilayah itu
AKIBAT MIGRASI
A. Pengaruh kepadatan penduduk terhadap bidang ekonomi
Makin padatnya penduduk maka makin berkurangnya lapangan pekerjaan atau dalam arti lain makin ketatnya persaingan dalam mencari pekerjaan, dan angka pengangguran menjadi meningkat.
B. Pengaruh Kepadatan penduduk terhadap bidang sosial
Karena pengangguran semakin meningkat, maka yang terjadi indikasi untuk seseorang berbuat kriminal makin terlihat, alasan orang tersebut berbuat kriminal adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti mencuri atau maling untuk keperluan makan sehari hari
JENIS STRUKTUR PENDUDUK
1. Jumlah Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi
2. Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat.
3. Komposisi Penduduk : Merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.
BENTUK PIRAMIDA PENDUDUK
A. Piramida penduduk muda
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Contoh Negara : India, Brazil, Indonesia
B. Piramida penduduk stasioner
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Contoh Negara : Swedia, Belanda
C. Piramida penduduk tua
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh Negara : Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.
RASIO KETERGANTUNGAN
Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang berusia 0-14 tahun, ditambah jumlah penduduk yang usianya lebih dari 65 tahun dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat dari usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Semakin tingginya persentase rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar